Tidur dan Larangannya Menurut Ilmu Ilmiah dan Agama
Artikel
Tidur merupakan
aktivitas yang memiliki esensi penting dalam kehidupan. Dengan kegiatan ini,
tubuh yang lelah melakukan aktivitas seharian dapat menjadi segar
kembali. Idealnya manusia memerlukan waktu tujuh sampai delapan jam
sehari untuk tidur. Jika kurang dari waktu tersebut, maka akan menimbulkan
ketidakseimbangan dalam tubuh. Namun tidur berlebihan juga bisa memberikan
berbagai efek buruk bagi kesehatan.Waktu
yang baik untuk tidur adalah pada malam hari terutama pada awal malam.
Sementara pada siang hari merupakan waktu yang lazimnya digunakan untuk
melakukan ativitas. Menurut penelitian, lima waktu terlarang untuk tidur
berikut ini akan berdampak buruk bagi kesehatan jika tetap dilakukan.
1. Setelah Makan
Tidur setelah makan memang menjadi kegiatan yang sangat
menyenangkan. Namun ini menjadi salah satu sumber penyakit yang dapat membuat
kesehatan mulai dari berat badan hingga stroke. Tidur setelah makan juga akan
membuat rasa panas di dada, pasalnya sistem pencernaan akan bekerja keras,
padahal tubuh tengah tidur untuk beristirahat. Langsung tidur setelah makan
bisa memicu sakit maag, yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung sehingga
menimbulkan rasa panas yang menyebar naik dari perut ke dada dan kadang sampai
tenggorokan.Langsung tidur setelah makan juga dapat meningkatkan peluang untuk
mengalami stroke, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di University of
Ioannina Medical School di Yunani. Penelitian yang difokuskan pada 500 orang
sehat, menemukan bahwa orang yang menunggu paling lama antara makan dan tidur
berada di risiko terendah mengalami stroke.
2. Tidur Selepas Sholat Subuh dan Awal Pagi
Bagi umat Muslim sering kali kembali tidur jika sudah
menunaikan Sholat Subuh. Padahal tindakan ini akan menyebabkan terjadinya
penyakit seperti sakit kepala, sulit konsentrasi, kehilangan waktu
produktif, lemah dan lesu. Cairan serebrospinal bergerak ke otak ketika tidur
terlalu lama. Ini bisa menyebabkan sakit kepala akut hingga kebutaan
3. Tidur Pada Waktu Ashar
Dalam kajian psikologi, Tidur sore dapat mengganggu bioritme
manusia normal, yang memicu perubahan negatif dalam hormon. Karena proses
bangun setelah tidur sore sendiri membebankan stres tertentu pada tubuh, ini
kemudian dapat mempengaruhi kadar gula darah, dan mungkin memprovokasi
diabetes. Dan juga sinar ultraviolet saat matahari mengarah tenggelam tidak
baik untuk syaraf diam.
Hasil penelitian yang disampaikan oleh salah satu anggotanya
Dr. Alyssa Cairns saat yang dipresentasikan hasil penelitian pada Associated
Professional Sleep Societies di Minneapolis, hasil penelitian dari yang
dilakukan oleh yang dilakukan terhadap 738 anak-anak yang berusia dua
tahun ke atas menyimpulkan, anak-anak khususnya yang tidur sore terbukti sukar
tidur malam dan gagal memainkan puzzle dan keterampilan organisasi. Akibat
kebiasaan tidur di sore hari mereka 39 menit lebih lambat tidur malamnya
daripada rekan sebaya yang tidak tidur siang/sore.
4. Tidur Sebelum Sholat Isya
Sebelum kita tidur pada malam hari lebih baik kita
menunaikan sholat Isya pada waktunya terlebih dahulu, sebab kalau setengah kita
suka melewatkan sehingga lupa untuk sholat dan sampai tertidur. Belum lagi jika
terbangun pada malam hari, maka akan mengalami gangguan susah tidur. Hal ini
tentu akan berdampak pada kesehatan, mengingat waktu yang baik untuk tidur
adalah malam hari.
5. Tidur
di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh
“Termasuk hal yang makruh bagi
mereka – yaitu orang shalih – adalah tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya
matahari, karena waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali. Terdapat
kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai pemanfaatan waktu tersebut
dari orang-orang shalih, sampai-sampai walaupun mereka berjalan sepanjang malam
mereka tidak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari
terbit. Karena ia adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Ia merupakan
waktu turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan, dan darinya hari
itu bergulir dan mengembalikan segala kejadian hari itu atas kejadian saat yang
mahal tersebut. Maka seyogyanya tidurnya pada saat seperti itu seperti tidurnya
orang yang terpaksa” (Madaarijus-Saalikiin 1/459, ilmuan islam).
Dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh tidur
di pagi hari terhadap kesehatan:
1. Masalah metabolisme. Tubuh tidak akan berfungsi sesuai ritmenya sehingga mempengaruhi kecepatan metabolism dan dapat membuat bobot tubuh meningkat.
1. Masalah metabolisme. Tubuh tidak akan berfungsi sesuai ritmenya sehingga mempengaruhi kecepatan metabolism dan dapat membuat bobot tubuh meningkat.
2. Lesu. Tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk
memulai sistem dan tidak dapat berfungsi normal, sehingga dengan tidur di pagi
hari dapat menyebabkan badan menjadi lesu.
3. Kehilangan waktu produktif. Para ahli
menganggap pagi hari adalah waktu paling produktif karena pikiran masih segar.
Jika tidur terlalu lama maka akan kehilangan banyak waktu produktif dalam
sehari.
6. Tidur
Sebelum Shalat Isya’
Diriwayatkan dari Abu Barzah
radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam
membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568
dan Muslim 647).Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur
sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314, ilmuan islam)
mengatakan : “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum
shalat isya’ dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama’ lainnya memberi
keringanan dalam masalah ini.
7. Tidur
dalam Posisi Tengkurap
Adapun sebab dibencinya tidur
tengkurap ini diterangkan dalam hadits dari Abu Dzar -radhiallahu ‘anhu-, ia
berkata: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat di sisiku sementara aku
sedang tidur tengkurap, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bersabda:
‘Wahai Junaidab, sesungguhnya hanyalah tidur seperti ini adalah tidurnya
penghuni neraka’.” (HR. Ibnu Majah, no. 3724)
Ilmu kedokteran modern
membuktikan bahwa memang tidur tengkurap berbahaya, apalagi tidurnya pulas dan
lama karena saat tidur tengkurap otomatis otot dada/otot pernafasan kita tidak
dapat mengembangkan dada dengan baik danmaksimal, sehingga aliran oksigen
menjadi lebih sedikit dan bisa berakibat menjadi sesak nafas.
Semoga sedikit banyak dapat bermanfaat. (Mia Fadilah/18/8G)
Komentar
Posting Komentar